Partisipasi dan inklusi pemangku kepentingan

Salah satu kelebihan dari pendekatan Beyond Certification yang mepromosikan produksi komoditas berkelanjutan ialah adanya potensi untuk memperkuat legitimasi dan kepemilikan para pemangku kepentingan di lokasi-lokasi produksi komoditas tertentu. Potensi ini dapat memperkuat legitimasi dari intervensi keberlanjutan, dan pada saat yang sama memperbesar efektivitas dari inisiatif tersebut, dengan cara menanamkan perubahan dalam sistem bisnis dan tata kelola lokal.

Sejauh ini, pendekatan Beyond Certification menawarkan suatu cara untuk menjawab kekurangan-kekurangan skema sertifikasi rantai pasokan, yang banyak dianggap memiliki hubungan yang lemah dengan pemerintah lokal, petani, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Pada praktisnya, tidak selalu jelas bagaimana inisiatif-inisiatif scaling-up ini membuka ruang-ruang baru bagi partisipasi pemangku kepentingan yang kerap termarginalisasi dan terkucilkan, atau sejauh mana inisiatif-inisiatif tersebut tetap didominasi oleh pemegang kuasa baik di tingkat domestik ataupun transnasional.

Untuk mengeksplorasi lebih jauh mengenai permasalahan ini, salah satu tema penting dari penelitian ini melibatkan penelaahan dinamika partisipasi dan inklusi pemangku kepentingan dalam inisiatif-inisiatif Beyond Certification.